Menghitung Penurunan Tekanan Uap Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Berikut di berikan contoh bagaimana kita dapat menghitung penurunan tekanan uap larutan elektrolit dan non elektrolit. Penurunan tekanan uap merupakan salah satu contoh sifat koligatif larutan. Untuk larutan non elektrolit ada di nomor 1 dan larutan elektrolit ada di nomor 2 ya
- Hitung tekanan uap larutan yang dibuat dengan melarutkan 5 g glukosa C6H12O6 ke dalam 500 g air. Tekanan uap air murni pada suhu 37 oC adalah 47,1 torr
Jawab :
Kita harus mencari fraksimol air terlebih dahulu dengan menghitung mol glukosa dan mol air
mole air
= 500 g / 18 gmol-
= 27,7 mol
mol glukosa
= 50 g /180 gmol-
= 0,277 mol
fraksi mol air dihitung sebagai berikut,
X air
= mol air / (mol air + mol glukosa)
= 27,7 / (27,7 + 0,277)
= 0,99
tekanan uap larutan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
= Xair . Po
= 0,99 . 47,1 torr
= 46,63 torr
Penurunan tekanan uap larutan dapat dihitung sebagai berikut
= Po-P
= 47,1 – 46,63
= 0.47 torr
2. Hitunglah tekanan uap larutan yang dibuat dari melarutkan 50 g CaCl2 ke dalam 500 mg air. Tekanan uap air murni pada suhu 37 oC adalah 47,1 torr
Jawab :
Kita hitung dulu mole air dan mole CaCl2
mol H2O
= 500 g / 18 gmol-
= 27,7 mol
mol CaCl2
= 50 g / 111 gmol-
= 0,45 mol
ingat setelah CaCl2 terlarut didalam air maka akan dihasilkan Ca2+ dan 2Cl- maka mole masing-masing adalah,
mol Ca2+
= mol CaCl2 . 1
= 0,45 mol . 1
= 0,45 mol
mol Cl-
= mol CaCl2 . 2
= 0.45 mole . 2
= 0,9 mol
maka dari perhitungan mol diatas kita dapat menghitung fraksi mol pelarutnya dalam hal ini air
fraksi mol H2O
= mol H2O / ( mol H2O + mol Ca2+ + mol Cl-)
= 27,7 / (27,7 + 0,45 + 0,9 )
= 0,953 mol
maka tekanan uap larutan tersebut dapat kita hitung seagai berikut
= Xair. Po
= 0,953 . 47,1
= 44,88 torr
Penurunan tekanan uap larutan dapat dihitung sebagai berikut
= Po-P
= 47,1 – 44,88
= 2,22 torr